Selasa, 26 Mei 2009

konsep nutrisi

Nutrisi

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides).

Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985).

Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.

Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

  1. Jenis-jenis Nutrien :

a. Karbohidrat

Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :

1) Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).

2) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.

3) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.

b. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.

Fungsi lemak :

1) Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9 kal/gr.

2) Ikut serta membangun jaringan tubuh.

3) Perlindungan.

4) Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.

5) Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.

6) Vitamin larut dalam lemak.

c. Protein

Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.

Fungsi protein :

1) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.

2) Protein menghasilkan jaringan baru.

3) Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.

4) Protein sebagai sumber energi.

d. Vitamin

Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.

Ada 2 jenis vitamin :

1) Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.

2) Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).

e. Mineral dan Air

Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.

Tiga fungsi mineral :

1) Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.

2) Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).

3) Bahan dasar enzim dan protein.

B. Malnutrisi

Kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan.

Tipe-tipe malnutrisi :

  1. Defisiensi Nutrien

Contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.

  1. Marasmus

Kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.

  1. Kwashiorkor

Kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.

C. Efek Malnutrisi Terhadap Sistem Tubuh

  1. Neurologis/temperatur regulasi

Menurunkan metabolisme dan suhu basal tubuh.

  1. Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang, penurunan fungsi kognitif, kesulitan pengambilan keputusan.
  2. Sistem imun

Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.

  1. Muskuloskeletal

Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan ketangkasan.

  1. Kardiovaskuler

Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung turun.

  1. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.
  2. Gastrointestinal

Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan pertumbuhan bakteri, diare, mengurangi peristaltik.

  1. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
  2. Sistem hati dan empedu

Mengurangi penyimpanan glukosa, mengurangi produksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein.

D. Perencanaan Makanan

Hidangan makanan umumnya direncanakan untuk memberikan campuran berbagai jenis makanan yang sesuai dengan selera tetapi pengetahuan gizi harus diterjemahkan dalam hal-hal praktis tersebut.

Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara berikut ini :

  1. Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan menjamin bahwa diet anda mengandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai.
  2. Mengurangi konsumsi gula.
  3. Meningkatkan kandungan serat dan pati dalam diet dengan makanan lebih banyak beras tumbuk, kentang, sayur dan buah-buahan.
  4. Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan mengurangi makanan hasil olahan dan tidak membubuhkan bumbu secara berlebihan.
  5. Mengurangi konsumsi lemak dengan mengurangi makan mentega, menggantikan cara menggoreng dengan membakar atau merebus.

E. Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat perkembangan Makanan Bayi

ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersama¬sama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.

1. Bayi (6-12 bulan, 4-7 bulan, 6-8 bulan, 7-10 bulan, 10-12 bulan)

a. ASI atau susu formula

b. Sereal dan roti

c. Sereal dicampur dengan susu

d. Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya

e. Dilanjutkan dengan sereal lainnya

f. Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan

g. Buah dan sayur dijus

h. Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C

i. Daging dan sumber protein lain

j. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur, ikan, kacang, polong-polongan, keju.

k. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.

2. Toodler dan Preschool

Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :

a. Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 - ~ gelas.

b. Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari.

c. Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti atau '/2 - ~ gelas bubur.

d. Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.

3. Anak Sekolah

Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool.

Contoh : Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal ½ - 1 mangkok.

4. Adolesence

Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan sayur dan buah.

5. Dewasa Muda

Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.

Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :

a. Protein

b. Calsium dan fosfor

c. Magnesium 150 mg/hari

d. Besi

e. Iodine 175 mg/hari

f. Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan baru.

6. Midle Age Adult (Dewasa Tengah)

Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu. Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.

7. Manula

a. Terjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya kemampuan merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan

b. Perubahan fisiologis lainnya

c. Penurunan sekresi empedu dan asam lambung

d. Penurunan peristaltik

e. Berkurangnya sirkulasi

f. Menurunkan toleransi glukosa

g. Menurunkan massa tulang

h. BB turun

Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab :

a. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan salad berminyak.

b. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.

c. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena konsumsi makanan ini berkurang pada manula.

d. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan yang banyak mengandung gula.

e. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.

f. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium. Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.

g. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain.

h. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi akan meningkat.

i. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas, ikan yang susah dikunyah.

j. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.

Makanan sebaiknya :

- Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.

- Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.

- Menyediakan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yang
bergula/karbohidrat.

- Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat insomnia

DAFTAR PUSTAKA

Fundamental Of Nursing, Carol Taylor Et All, 1997, Lippincott Raven Washington.

Fundamental Of Nursing, Concepts Process & Practice, Patricia A. Potter Et All. Third Edition, 1992, Mosby Year Book Washington.

Medical Surgical Nursing, Critical Thinking In Client Care, Priscilla Lemone, 1996. Addisson Wesley Nursing

Manual Of Nursing Practice, Sandra M. Nettina, 6 Th Edition, 1996 , Lippinciott

Raven Publishers.Nutrition Hand Book For Nursing Practice, Third Edition, Susan G. Dudek, 1997, Eashington Square Philadelphia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar